Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Potensi Ikan Hias

potensi ikan hias

KEGIATAN BELAJAR 1: KOMODITAS DAN POTENSI PENGEMBANGAN IKAN HIAS 

1.   Sumberdaya ikan hias air tawar dan laut bernilai ekomonis penting

Ikan hias air tawar lebih mudah dibudidayakan dibanding ikan laut. Teknologinya sederhana dan biayanya murah. Sehingga banyak dilakukan dalam skala usaha rumahan. Berbeda dengan ikan hias air laut yang memerlukan fasilitas padat modal.

a.      Ikan hias air tawar

1)    Ikan Koi

Ikan koi atau Cyprinus carpio L pertama kali dipopulerkan di Jepang. Sekitar tahun 1820-an para penangar ikan negeri sakura berhasil menyilangkan beberapa strain ikan mas menjadi ikan dengan warna merah dan putih yang menarik. Ikan hasil persilangan ini dikenal dengan nama koi. Kemudian tahuntahun berikutnya berkembang ikan koi dengan berbagai varian warna menarik lainnya.

2)    Ikan Cupang

Ikan cupang atau Betta sp. Merupakan salah satu ikan air tawar endemik negara-negara di Asia Tenggara. Ikan ini berkembang baik di rawa-rawa daerah tropis. Ikan cupang sanggup hidup dalam volume air yang sedikit dan minim oksigen. Cupang dapat dipelihara dalam toples kecil dan tidak perlu mesin penghasil gelembung (aerator).

3)    Ikan Arwana

Nama latin ikan hias air tawar ini adalah Scleropages sp. Arwana merupakan salah satu ikan endemik Indonsia. Ikan ini banyak ditemukan diperairan air air tawar Kalimantan dan papua. Dahulu, ikan arwana didapat dari perburuan di alam bebas. Namun saat ini sudah bisa di budidayakan.

4)    Ikan Mas Koki

Ikan Mas koki (Carrasius auratus) masih satu keluarga dengan ikan mas. Pertama kali dikenal sebagai ikan hias di Cina. Namun yang mempopulerkan ikan koki adalah bangsa Jepang. Dari negeri ini, ikan menjadi semakin variatif dengan berbagai warna dan bentuknya.

5)    Ikan Guppy

Ikan guppy (Poecilia reticulate) merupakan ikan asli wilayah Amerika Tengah dan Selatan.Ikan ini sangat mudah beradaptasi sehingga penyebarannya bisa meluas ke seluruh bumi. Masuk ke Indonesia sekitar tahun 1920-an. Saat ini guppy bisa ditemukan dengan mudah diperairan air tawar di Indonesia

6)    Ikan Louhan

Ikan Louhan termasuk dalam keluarga Cichild dan tidak ditemukan di alam bebas ikan hias bias air tawar ini merupakan hasil persilangan dari berbagai jenis ikan Cichild Louhan pertama kali dike,bangkan di Malaysia. Banyak orang menyukai ikan ini karena warna sisik dan benjolan dikepalanya. Selain di Malaysia, Ikan ini dikembangkan juga di Taiwan.

b.      Ikan hias air laut

1)    Cardinal Banggai Fish (CBF)

Salah satu ikan hias air laut yang dimiliki oleh Indonesia adalah jenis ikan hias air laut yaitu Cardinal Banggai Fish (CBF) yang terletak di Sulawesi tengah khususnya wilayah Banggai Kepulauan menyimpan salah satu kekayaan dunia yang sangat langka, yakni adanya spesies ikan hias berbentuk pipih dengan warna belang hitam-kuning dan ekornya terbelah dua seperti Burung Walet, spesies ini 11 tidak terdapat di daerah lain di bumi ini selain terdapat Banggai yaitu “Banggai Cardinal Fish” atau juga dikenal dengan nama lokal ikan Capungan Banggai (Pterapogon keuderni).

2)    Ikan Badut atau Ikan Nemo atau Clown Fish

Ikan badut atau clownfish merupakan salah satu jenis ikan yang dicari penggemar ikan hias. Ikan ini hidup pada daerah perairan tropis dangkal dan bersimbiosis dengan anemon sebagai habitatnya. Ikan ini masuk dalam kelompok pomacentridae dan beberapa genus yang sering ditemui ialah Amphiprion dan Premnas. Ikan badut merupakan ikan omnivore, ikan ini memakan larva crustacea, parasit pada anemon dan alga. Ikan ini dikenal agresif dalam menjaga teritorinya

2.   Potensi Perkembangan ikan hias air tawar dan ikan hias laut

Potensi ikan hias Indonesia yang mencapai lebih dari 1000 spesies baik air tawar maupun air laut, menjadikan kita salah satu produsen dan eksportir terbesar.

a.    Komoditas Ikan Hias Eksport

Data BPS (2019) menunjukkan bahwa dalam periode 2014-2018 terlihat ada tiga komoditas yang sharenya dari 10%, yaitu komoditas ikan hias air tawar, Arwana dan ikan hias lainnya, selain air tawar.

b.    Provinsi Pengeksport Ikan Hias

Berdasarkan hasil analisi terhadap data BPS (2019), periode 2014-2018 ada 4 provinsi yang memiliki share nilai ekspor ikan hias diatas 10 persen terhadap total nilai ekspor ikan hias nasional, yaitu provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Barat dan Bali.

Dalam periode 2014-2018 nilai ekspor ikan hias provinsi Jawa Barat rata-rata tumbuh sebesar 17,02% pertahun, Kalimantan Barat rata-rata tumbuh sebesar 17,66% pertahun, dan Bali rat-rata tumbuh sebesar 11, 49% pertahun.

c.    Negara Tujuan Eksport Ikan Hias

Berdasarkan hasil analisi terhadap data BPS (2019), periode 2014-2018 lebih dari 70% dari total ekspor ikan hias Indonesia berseumber dari 10 negara tujuan utama yaitu: China, USA, Japan, Singapura, United kingdom, Germany, Taiwan, Netherlands, Hongkong dan Thailand.

China merupakan negara tujuan ekspor terbesar komoditas ikan hias Indonesia. Dalam periode 2014-2018 rat-rata nilai ekspor ikan hias ke China mencapai 22,23% dari total nilai ekspor ikan hias Indonesia.

3.   Fisiologi ikan hias

a.    Fisiologi Ikan Hias Air Tawar

1)    Klasifikasi dan Morfologi Ikan Cupang

  • Kingdom : Animalia
  • Filum : Chordata
  • Subfilum : Vertebrata
  • Superkelas : Gnathostomata
  • Kelas : Oesteochytes
  • Superkelas : Actinopterygii
  • Superordo : Achantopteri 
  • Ordo : Perciformes 
  • Subordo : Anabantoidei
  • Famili : Anabantidae
  • Subfamili : Ctenopinae
  • Genus : Betta
  • Spesies : Betta splendens

 cupang

 

2)    Klasifikasi dan Morfologi Ikan Manfish

  • Kingdom : Animalia
  • Sub Kingdom : Metazoa
  • Phylum : Chordata
  • Sub phylum : Vertebrata
  • Superclass : Osteichthyes
  • Class : Actinopterygii
  • Ordo : Perciformes
  • Family : Cichlidae
  • Genus : Pterophyllum
  • Species : Pterophyllum scalare

 manfish

 

3)    Klasifikasi dan Morfologi Ikan Koi

  • Kingdom : animalia
  • Filum : Chordata
  • Sub filum : Vertebrata
  • Kelas : Esteichthyes
  • Ordo : Ostariophysi
  • Sub Ordo : Teleostei
  • Famili : Cyprinidae
  • Genus : Cyrinus
  • Spesies : Cyprinus carpio

 koi

 

4)    Klasifikasi dan Morfologi Ikan Guppy

  • Kingdom : Animalia
  • Filum : Chordata
  • Kelas : Actinopterygii
  • Ordo : Cyprinodontiformes
  • Famili : Poeciliidae
  • Genus : Poecilia
  • Spesies : Poecilia reticulate

guppy

 

b.    Fisiologi Ikan Hias Air Laut

1)      Klasifikasi dan Morfologi Ikan Cadinal Banggai atau Cardinal Banggai Fish

  • Kingdom : Animalia
  • Filum : Chordata
  • Sub Filum : Vertebrata
  • Super Klas : Gnathostomata
  • Kelas : Osteichtyes
  • Sub Klas : Actinopterygi
  • Super Ordo : Teleostei
  • Famili : Apogonidae
  • Genus : Pterapogon


banggai

 

2)      Klasifikasi dan Morfologi Ikan Badut, Ikan Nemo atau Clown Fish

  • Kingdom : Animalia
  • Filum : Chordata
  • Subfilum : Vertebrata
  • Superkelas : Osteichthyes
  • Kelas : Actynopterygii
  • Subkelas : Neopterygii
  • Ordo : Perciformes
  • Subordo : Labroidei
  • Famili : Pomacentridae
  • Genus : Amphiprion
  • Spesies : Amphiprion percula

nemo

 

4.   Anatomi Ikan Hias Air Tawar dan Laut

anatomi

Penjelasannya

  1. Olfactory Bulb : Bul Penciuman
  2. Efferent Branchial Artery : Pembuluh Darah Arteri
  3. Brain : Otak
  4. Spinal Cord : Sum-sum Tulang Belakang
  5. Vertebrata : Tulang Punggung
  6. Fin Ray Support : Sirip Pendukung
  7. First Dorsal Fin : Sirip Tunggal Pertama
  8. Myomere (muscle segment) : Segement Otot
  9. Swim Bladder : Gelembung Renang
  10. Kidney (Opisthonephros) : Ginjal
  11. Second Dorsal Fin : Sirip Punggung Kedua
  12. Lateral Line : Gurat Sisi
  13. Caudal Fin : Sirip Ekor
  14. Anal Fin : Sirip Dubur
  15. Urinary Bladder : Kantung Kemih
  16. Urogenital Opening : Lubang Urogenital
  17. Anua : Dubur
  18. Ovary : Indung Telur
  19. Intestine : Usus
  20. Stomach : Lambung
  21. Spleen : Limpa
  22. Pelvic Fin : Sirip Perut
  23. Pyloric Caea : Usus Kecil dan Pendek
  24. Liver : Hati
  25. Ventricle : Ventrikel
  26. Bulbus Arteriosus : Jantung
  27. Afferent Branchial Artery : Pembuluh Darah Artery


pembenihan

KEGIATAN BELAJAR 2: PEMBENIHAN KOMODITAS IKAN HIAS AIR TAWAR DAN IKAN LAUT 

1.    Pembenihan Ikan Hias Air Tawar

Ikan hias air tawar lebih mudah dibudidayakan dibanding ikan laut. Teknologinya sederhana dan biayanya murah. Sehingga banyak dilakukan dalam skala usaha rumahan. Berbeda dengan ikan hias air laut yang memerlukan fasilitas padat modal.

a.    Pemeliharaan Induk dan Seleksi Induk

1)    Ikan Cupang (Betta sp)

Selama pemeliharaan, induk ikan cupang diberi makan “chu merah” (larva Chironomus) hidup atau beku, atau dengan jentik nyamuk, dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari.

2)    Ikan Mas Koki (Carassius auratus)

Sebelum dipijahkan, sebaiknya induk jantan dan betina dipisahkan terlebih dahulu dan dipelihara sekitar 2 minggu. Pemeliharan induk ini sebaiknya dilakukan di dalam kolam dengan kepadatan yang rendah, sekitar 20 ekor/m2. Pakannya dapat berupa pelet, cacing rambut ataupun cacing darah. Agar kualitas telur menjadi baik, jentik nyamuk akan lebih baik dijadikan sebagai pakan induk.

3)    Ikan Arwana (Scleropages formosus)

Budidaya ini dimulai dari memelihara indukan dalam satu bak pemeliharaan yang sekaligus digunakan sebagai pemijahan. Akan sulit membudidayakan ikan ini dengan cara menjodohkan ikan jantan dan betina sebelum dipelihara bersama dalam bak pemeliharaan.

4)    Ikan Koi (Cyprinus carpio)

Pilih indukan ikan koi jantan minimal usia 2 tahun dan betina minimal 3 tahun. Budidaya ikan koi juga harus memperhatikan jumlah indukan yang akan di jodohkan. Agar budidaya ikan koi sukses, kita harus menempatkan 1 indukan betina dengan 2 indukan pejantan.

5)    Ikan Guppy (Poecilia reticulate)

Bibit unggul ikan guppy bisa kita dapatkan di sentra-sentra penjualan ikan hias, atau kalau tidak mau repot, di internet juga ada yang jual. Pilihlah indukan yang sehat dan super. Khusus untuk tahap ini, Anda bisa membeli ikan guppy kualitas terbaik untuk dikembangbiakkan.

b.     Pemijahan Alami dan Buatan

1)    Ikan Hias Cupang

Pemijahan ikan cupang dilakukan secara alami dan berpasangan di dalam akuarium berukuran cm. Yang pertama dimasukkan kedalam akuarium adalah induk jantan, sementara induk betina dimasukkan dahulu ke dalam botol air minum bekas atau kantong plastik dan selanjutnya dimasukkan kedalam akuarium tempat ikan jantan. Pemisahan ini dimaksudkan agar induk jantan terangsang untuk membuat busa atau agar induk betina tidak menggangu induk jantan membuat sarang busa. Ke dalam akuarium pemijahan juga dimasukkan selembar daun eceng gondok sebagai tempat menempelkan busa dari ikan jantan sehingga busanya tidak berantakan

2)    Ikan Hias Mas Koki

Pemijahan akan lebih baik jika perbandingan antara jantan dan betina 2 : 1, baik untuk pemijahan sepasang ataupun masal. Ini dilakukan agar telur dapat terbuahi seluruhnya. Kedalaman air sebaiknya 15-20 cm. - Ke dalam wadah dapat diberikan substrat berupa enceng gondok muda yang sudah dibersihkan terlebih dahulu

3)    Ikan Hias Arwana

Pemijahan akan dimulai sekitar seminggu sampai sampai sebulan sebelumnya. Saat malam hari, biasanya ikan akan berenang di sekitar permukaan sambil mendesak sehingga menciptakan cipratan air. Mereka saling melingkarkan tubuh, mulut ke ekor masing-masing jenis.

Jika sudah tiba waktunya, ikan betina akan mengeluarkan telur dan pada saat yang sama pejantan akan membuahi dengan mengeluarkan sp[ermanya, kemudian memasukan telur yang dibuahi tadi ke dalam mulutnya.

4)    Ikan Hias Koi

Tahapan budidaya ikan koi selanjutnya adalah pemijahan indukan ikan koi. Setelah kurang lebih 1 minggu masa penjodohan indukan, maka ikan koi betina siap untuk bertelur. Ada dua tahapan pengeluaran telur ikan koi, yaitu membiarkan ikan koi bertelur sendiri atau dibantu kita.

5)    Ikan Hias Guppy

Tanda-tanda ikan guppy betina telah hamil adalah, munculnya gravid spot di area perut ikan. Kalau area perut lebih gelap, maka itu tandanya ikan telah hamil dan siap untuk dibuahi. Perlu diketahui, terkadang ikan guppy bisa menjadi kanibal. Jadi alangkah lebih baiknya kalau Anda menyiapkan beberapa tanaman air untuk tempat bersembunyi si anakan ikan guppy atau yang biasa disebut dengan fry.

c.     Penetasan telur dan pemeliharaan larva

1)    Ikan Cupang

Jumlah telur yang dihasilkan oleh seekor induk betina (tergantung kualitas dan besanya induk) berkisar antara 1000-2000 butir. Telur ikian cupang akan menetas 24-48 jam setelah pemijahan (suhu air 25-27 0 C).

2)    Ikan Mas Koki

Telur akan menetas menjadi larva ikan dan larva akan mulai berenang setelah seminggu menetas. Pada saat larva mulai menetas, enceng gondok dapat dikeluarkan dari wadah penetasan. Selanjutnya air dapat mulai dialirkan ke dalam wadah atau diganti setengahnya.

Pada umur seminggu larva ikan mas koki sudah dapat diberi makanan tetasan telur Artemia atau infusoria. Dua atau tiga hari kemudian larva dapat diberi Daphnia/kutu air saring. Sesudah agak besar (sekitar dua minggu) ikan dapat diberi cacing rambut dan pelet. Umur 3-4 minggu, kegiatan penjarangan dapat dilakukan. Frekuensi tingkat pemberian pakan 3 kali sehari.

3)    Ikan Arwana

Jumlah larva yang dihasilkan ikan ini berkisar antara 20-60 ekor, tergantung pada jenis, genetis, dan ukuran ikan betina. Larva yang sudah dihasilkan ikan arwana selanjutnya diinkubasi di akuarium yang berukuran 90x45x45cm.

Pertahankan suhu air dalam akuraium pada kisaran 27-29 derajat celcius dengan heater dan beri aerator. Untuk mencegah bakteri dan jamur dapat ditambahkan 2 ppm acrivlafin cair. Dengan cara pemeliharaan in vitro ini, biasanya tingkat keberhasilan hidup anak arwana sekitar 90-100%.

4)    Ikan Koi

Penetasan telur sebaiknya dilakukan di kolam atau tempat khusus.Agar dapat menetas dengan baik, telur ikan koi harus selalu dalam keadaan terendam. Untuk itu, volume air kolam harus dijaga kestabilannya. Pada suhu normal, telur akan menetas sekitar 2 hingga 3 hari. Untuk itu, kestabilan suhu juga harus dijaga agar proses penetasan telur dapat berjalan lebih optimal.

Jangan sampai suhu turun menjadi terlalu dingin, karena dapat membuat telur menetas lebih lama. Jangan pula suhu menjadi terlalu tinggi, karena dapat menyebakan kerusakan pada telur atau membusuk.

5)    Ikan Guppy

Setelah satu-persatu ikan guppy betina melahirkan, segera pindahkan si induk ke wadah lain. Karena seperti yang sudah disebutkan di atas, si induk ini bisa memakan anak-anaknya.

Cara pertama untuk merawat fry adalah dengan memisahkan induknya. Karena setelah dilahirkan, bayi ikan guppy sudah dapat merawat diri mereka sendiri. Tidak perlu juga memberi makan mereka, karena fry yang baru lahir masih memiliki cadangan makanan di perutnya untuk 3-5 hari ke depan. Memberinya makan pada fase ini hanya akan membuat aquarium Anda menjadi kotor.

2.     Pembenihan Ikan Hias Air Tawar

a.    Ikan hias kardinal Banggai

Secara umum, memiliki fekunditas yang rendah dimana setiap kali pemijahan induk betina hanya menghasilkan 15 – 40 butir telur saja. Perbedaan individu jantan dan betina terletak pada ukuran tubuh, panjang sirip punggung kedua dan bukaan mulut.

Jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar, sirip punggung kedua yang lebih panjang dan bukaan mulut yang lebih besar dari individu betina. Induk jantan melakukan pengeraman telur yang telah dibuahi di dalam mulut (mouth breeder). Lamanya pengeraman 0–14 hari terhitung setelah terjadinya pembuahan. Telur yang dierami hanya sedikit dan berdiameter 2,8–3 mm.

b.    Ikan Badut atau Clown Fish atau Ikan Nemo

Tempat yang digunakan untuk induk ialah akuarium dengan ukuran sekitar 40 x 40 x 40 cm yang dilengkapi dengan instalasi air laut dan aerasi serta saluran pembuangan. Pencahayaan terhadap akuarium juga harus baik. Induk yang digunakan disarankan induk yang telah diseleksi dari segi kesehatan dan ketahanan. Induk bisa diambil dari alam atau dari proses pembenihan.

Pemijahan umumnya terjadi pada siang hari. Induk betina akan meletakan telurnya pada anemon, lalu induk jantan akan membuahi. Induk jantan akan menjaga telur. Telur akan menetas menjadi larva setelah sekitar seminggu.


KEGIATAN BELAJAR 3: TEKNIK PEMBESARAN KOMODITAS IKAN HIAS AIR TAWAR DAN AIR LAUT 

1.   Pemilihan wadah budidaya ikan hias

wadah

a.     Wadah Pemeliharaan Ikan Hias

Wadah pemeliharaan ikan ada yang sistem airnya mengalir dan ada yang tidak atau hanya tergenang. Wadah pemeliharaan bisa digunakan dengan fungsi yang berbeda, seperti wadah untuk perawatan induk ikan, tempat pemijahan, tempat penetasan telur, tempat pendederaan, tempat pembesaran serta untuk tempat penampungan hasil.

b.    Penyesuaian Wadah untuk Ikan Hias

Ikan hias yang satu dengan yang lainnya memiliki lingkungan hidup yang berbeda. Lingkungan hidup yang paling berpengaruh adalah air, suhu, derjat keasaman (PH), kandungan oksigen dan juga kecerahan.

c.     Wadah Budidaya Ikan Hias

1)     Kolam

  • Tradisional Kolam tradisional atau ekstensif adalah kolam yang keseluruhan bagiannya terbuat dari tanah. keuntungan kolam jenis ini adalah ikan bisa mendapatkan pakan alami dari tanah. Kolam terpal juga termasuk ke dalam kolam dengan sistem budidaya tradisional .
  • Kolam Semi Intensif Kolam semi intensif adalah kolam yang yang bagian dinding dan pematangnya terbuat dari tembok sementara dasar kolamnya terbuat dari tanah. untuk kolam jenis ini pakan ikan berasal dari pakan alami dan buatan
  •  Kolam Intensif Kolam intensif adalah kolam yang keseluruhan bagiannya terbuat dari tembok beton mulai dari pembatas kolam hingga dasar kolam semua berasal dari tembok beton. hal ini biasanya bertujuan untuk menghindari kebocoran air kolam. Untuk kolam jenis ini pakan ikan keseluruhan adalah pakan buatan.

2)    Bak

Bak yang umumnya digunakan dalam budidaya ikan hias bak fiber. Wadah bak digunakan untuk pemeliharaan ikan pada lahan yang sempit dan praktis. Ikan hias yang dipelihara pada bak fiber adalah ikan hias yang berukuran besar atau berukuran kecil tetapi dalam jumlah banyak.

3)    Akuarium

Akuarium adalah salah satu wadah budidaya yang digunakan untuk pemeliharaan sekaligus ajang refresing para hobbies karena mampu menjadi penghibur dari kejenuhan. Akuarium adalah wadah yang paling memungkinkan untuk dilakukan proses budidaya dan pemeliharaan di setiap tempat sangat fleksibel.

d.    Desain dan Konstruksi Wadah

1)    Desain dan Konstruksi Kolam

Desain kolam untuk budidaya ikan hias dapat berbentuk persegi empat, persegi panjang, bulat, trapezium, segitiga bahkan bentuk tidak beraturan. Hal tersebut biasa disesuikan dengan kondisi lahan dan lokasi yang ada. Bentuk kolam yang umum digunakan adalah bentuk persegi empat dan persegi panjang

2)    Desain dan Konstruksi Bak

Bak yang digunakan dalam budidaya ikan hias adalah yang berasal dari fiber Bak pemeliharaan ikan hias biasa berbentuk persegi panjang ataupun bulat.

3)    Desain dan Konstruksi Akuarium

Akuarium yang digunakan dalam budidaya ikan hias adalah yang berbentuk persegi panjang, segi delapan ataupun tidak beraturan, disesuaikan dengan keinginan pemilik. Wadah ini menggunakan kaca yang memiliki ketebalan antara 3 mm -16 mm. Dalam penggunaan akuarium dilengkapi dengan sistem aerasi, yaitu proses pengaliran udara/oksigen.

e.       Persiapan Wadah Budidaya

1)    Pencucial Wadah

Wadah yang akan kita gunakan haruslah dicuci bersih dengan tujuan untuk menghilangkan dari jamur dan kotoran yang menempel pada wadah budidaya

2)    Pengeringan Wadah

Proses pengeringan dilakukan dengan penjemuran dibawah sinar matahari.

3)    Pengisian Air

Proses pengisian air dilakukan 2-3 hari sebelum penebaran ikan ini bertujuan agar dalam wadah budidaya sudah tumbuh plankton yang bisa digunakan sebagai pakan alami

2.   Pemilihan benih ikan hias

a.     Memilih Calon Indukan Ikan Hias

Calon indukan kondisi badannya harus sehat, tidak terjangkit penyakit dan berasal dari keturunan yang bagus. Untuk mendapatkan indukan ini anda bisa membeli ke peternak ikan hias dan bisa juga dengan cara hobiis atau menghasilkan sendiri

b.    Pemijahan Ikan Hias

Pada setiap jens ikan perlakuan proses pemijahannya berbeda. Ikan hias yang tidak bisa memijah sendiri atau secara alami dapat diperlakukan dengan cara menyuntikkan hormone perangsang (induced spawning) agar dapat memijah sendiri baik secara alami atau melalui pengurutan (stripping).

c.     Penetasan Telur Ikan Hias

Lama waktu telur menetas tergantung pada masing-masing jenis ikannya. Biasanya telur akan menetas setelah 24 jam dan menjadi larva. Proses penetasan (inkubasi) telur dapat dilakukan di akuarium, kolam permanen, corong dan hampa.

Saat proses penetasan ada yang dilakukan dengan cara mengangkat induk secara keseluruhan atau ditinggal salah satu induknya. Ini tergantung jenis ikan hiasnya karena setiap jenis ikan hias memiliki karakteristik yang berbeda.

d.     Perawatan Larva Hingga Pembesaran

Telur yang menetas akan menjadi larva. Larva ikan biasanya ditempatkan di akuarium, kolam bak, bak plastic, fiber glass, kolam tanah ataupun wadah lain. x

Sejak menetas dan sampai kurang lebih berumur seminggu larva tidak perlu diberi makan karena cadangan makanan mereka masih ada yaitu berupa kuning telur (yolksack). Setelah seminggu baru bisa diberi makan berupa kutu air, infusoria, cacing sutera atau makanan lain baik yang alami maupun jenis makan buatan.

3.   Pakan ikan hias

a.     Cara Pemberian Pakan

Untuk benih yang masih kecil pakan diberikan dengan menyerakkan secara merata diseluruh permukaan air, apa bila makanan ikan berbentuk cairan maka sebaiknya pemberian pakan dilakukan dengan lat penyemprot (spayer) dan apabila pakan ikan berbentuk tepung dan remah dapat diberikan dengan cara ditaburkan menggunakan tangan pada tempat dan waktu yang sama (tetap)

b.    Pemberian Vitamin

Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang sangat bermanfaat bagi makhluk hidup karena mikroorganisme yang terkandung pada Probiotik mampu membantu pencernakan makanan pada tubuh ikan sehingga makanan yang mengandung probiotik akan mampu dicerna dan diserap tubuh dengan baik

c.     Frekuensi Pemberian Pakan Ikan

Frekuensi pemberian pakan untuk burayak dan benih harus lebih sering dilakukan yaitu kurang lebih 6 kali sehari. Untuk ikan-ikan besar yang pakannya sudah berbentuk pelet sebaiknya diberikan sebanyak 4 kali sehari tenggang waktu antara pemberian pakan yg pertama dengan yang berikutnya sekitar 2 jam dan sebaiknya dilakukan pada waktu pagi dan sore hari, apabila pakannya hanya sebagai tambahan saja cukup 2 kali sehari.

d.    Jumlah Ransum Harian

Untuk benih ikan relatif membutuhkan ransum harian lebih banyak yaitu sekitar 7% dari beratnya. Sedangkan untuk yang sudah berumur lebih dari 120 hari dapat diberikan pelet dan jumlah ransum hariannya berkisar antara 1-4% dari berat badannya

e.     Unsur Lingkungan

Keadaan lingkungan seperti suhu air dan kadar oksigen sangat berpengaruh terhadap pemberian pakan, suhu air yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat mengakibatkan nafsu makan ikan akan terganggu sehingga pakan yg diberikan banyak yang tidak termakan demikian pula jika kadar oksigen dalam air menurun maka akan berdampak pada kondisi ikan.


aquascape

KEGIATAN BELAJAR 4 : AQUARIUM DAN AQUASCAPE

 

1.     Cara Pembuatan Aquarium

a.  Alat dan Bahan Pembuatan Aquarium

    • Kaca
    • Lem Silikon
    • Alat Lem Tembak
    • Pisau Cutter
    • Lakban
    • Mistar dan Spidol
    • Alat Pemotong Kaca
    • Obeng

b.  Langkah-langkah Pembuatan Aquarium

    • Menentukan bentuk aquarium
    • Menentukan ukuran aquarium
    • Memotong kaca
    • Menghaluskan potongan kaca
    • Tempelkan lakban di pinggir kaca yang akan menjadi alas aquarium
    • Lem pinggir kaca dengan lem silikon
    • Susun potongan-potongan kaca sesuai bentuk yang tadi Anda tentukan
    • Jika sudah kering, buang lakban dan sisa lem
    • Jika semua sudah baik, pasang sticker, sesuai selera atau ornamen lain sesuai kebutuhan
    • Letakkan skimer dan power head
    • Isi ikan dan air

2.     Desain Akuarium

a.     Hiasan aquarium plastik

Hiasan aquarium dari bahan plastik adalah salah satu contoh dekorasi aquarium yang paling populer dan tersedia dalam berbagai variasi, misalnya bentuk tumbuh-tumbuhan, aksesoris aneka rupa dan tempelan dari bahan plastik.

b.    Driftwood artifisial

Hiasan aquarium dari bahan kayu driftwood merupakan aksesoris dari kayu alami yang sudah berlubang, membusuk dan sering ditemukan di alam bebas seperti taman ataupun tepi pantai. Karena kepadatan dan bobotnya yang cukup signifikan, hiasan aquarium driftwood sering ditempatkan di dasar aquarium dengan baik dan tidak mengapung ataupun membusuk

 

c.     Hutan kecil di bawah air

Hiasan aquarium yang berbentuk tanaman, baik plastik maupun khusus untuk bawah air, biasanya tidak harus sangat mahal dan lumayan mudah didapatkan. Kunjungi toko- toko penjual bahan ikan dan aquarium saja dan Kania yakin kamu akan menemui banyak sekali pilihan tanaman hias berbagai jenis sebagai hiasan aquarium murah meriah.

d.    Hiasan aquarium dari peralatan dapur

Peralatan dapur dari bahan alami seperti keramik, tanah liat atau kaca adalah hiasan aquarium yang cocok baik dari segi bahan yang aman, dekorasi yang cukup indah dan juga bobot yang baik agar tidak terapung.

e.     Latar cetak untuk hiasan aquarium

Teknik ini bukan metode baru melainkan adalah salah satu cara memperindah aquarium secara praktis, efisien, dan tetap efektif

3.     Desain Aquascape

a.     Jenis ikan yang dipelihara

Aquascape berfokus pada ikan, udang, siput, dan makhluk-makhluk lain yang ukurannya kecil-kecil saja, karena aquascape itu tidak fokus pada jenis ikannya melainkan lebih menonjolkan desain/tampilan/latar belakang, ekosistem hidup si ikan.

b.    Desain/dekorasi ekosistemnya

Aquascape memadupadankan banyak media seperti tanaman air, pasir, batu, kayu, atau benda-benda lain yang sekira dicemplungin ke dalam air, ditata dengan teknik/cara yang baik nantinya akan membuat tampilan yang cantik.

 Media yang dipilih tadi umumnya adalah yang mempunyai ukuran, ciri, bentuk, dan warna yang khas, unik, menarik, dan sebisa mungkin terlihat hidup, alami di dalam air.

c.     Jenis gaya dalam menata aquascape

1)    Dutch Style

Akuarium jenis ini menekankan pada keragaman tanaman, warna daun, ukuran, dan tekstur di dalamnya.Dengan kata lain, gaya ini mengusung tampilan seperti taman bunga

2)    Japanese Style

Amano tertarik dengan komposisi berkebun Jepang dan mencoba mengaplikasikannya ke dalam akuarium. Gaya distingtif yang bisa dilihat adalah pengaturannya tanaman air yang asimetris dan lebih sedikit serta pemilihan kayu apung dan batu yang lebih selektif.

3)    Tema Tebing

Gaya ini mencoba untuk meniru berbagai kondisi alam seperti gunung, perbukita, atau tebing.Berfokus pada tata letak hardscape bebatuan, kamu juga bisa menambah air terjun untuk membuat tampilan akuarium tampak lebih hidup.

4)    Tema Biotop

Jika kamu tertarik untuk membuat aquascape pertamamu, tampaknya tema yang satu ini sangat cocok untuk pemula

4.     Jenis Tumbuhan Aquascape

a.     Hygrophila Difformis

Tanaman yang juga dikenal dengan nama Water Wisteria ini dapat tumbuh dengan cepat. Selain itu, tanaman ini hanya membutuhkan pencahayaan yang sedang. Water Wisteria sangat cocok digunakan untuk karpet pada akuarium

b.    Hemianthus Callitrichoides

Tanaman ini sering digunakan untuk karpet akuarium dan menjadi favorit bagi penggemar aquascape. Sifat dari tanaman ini adalah tumbuh mengikuti arah cahaya.

c.     Java Moss

Tanaman ini memiliki warna hijau terang, kontras dengan rumput laut yang memiliki warna putih kekuningan. Java Moss biasa tumbuh di kayu apung atau bebatuan.

d.    Eleocharis Parvula

Pertumbuhan Dwarf Hair Grass terbilang cepat, maka Anda harus melakukan pemangkasan secara berkala. Suhu air yang tepat untuk aquascape ini adalah 22 – 25 derajat celcius. Dengan pencahayaan yang sedang,

e.     Amazon Sword

Amazon Sword adalah jenis tanaman aquascape yang sering dipakai sebagai latar belakang (background) akuarium. Amazon Sword membutuhkan sumber pencahayaan yang moderat agar bisa bertumbuh dengan baik.

f.      Lilaepsis

Bentuknya seperti rumput yang biasa anda lihat di sekitar kita.Namun, Lilaeopsis bisa tumbuh setinggi 5 cm dan menyebar dengan cepat di lantai akuarium


Question #2

2

Response is required
Response is required

  1. Penggunaan pupuk dan pencahayaan pada aquascape
  2. Penanganan Hama Penyakit Ikan Hias Air Tawar dan Ikan Hias Air Laut
  3. Aplikasi penggunaan bahan yang mengandung unsur karetenoid untuk mencerahkan warna ikan hias air tawar dan air laut
  4. Regulasi yang terkait dengan eksport dan import ikan hias air tawar dan ikan hias air laut
  5. Strategi untuk mendapatkan probiotik dengan cara kultur in vitro dan aplikasi penambahan anti biotik

Question #3

3

Response is required
Response is required

  1. Macam-macam desain aquascape
  2. Aplikasi penggunaan bahan yang mengandung unsur karetenoid untuk mencerahkan warna ikan hias air tawar dan air laut
  3. Aplikasi penggunaan pupuk dan pencahayaan pada aquascape
Bahar Nurdini
Bahar Nurdini Saya seorang Guru Perikanan di SMK PPN Tanjungsari yang suka dengan Desain Website.

Posting Komentar untuk "Potensi Ikan Hias"